Sesuatu yg diperlukan bahwa seseorang itu akan sedih bila kehilangan yg diperlukan itu, bukan langsung marah
.
Seseorang yg misalnya punya 1 ekor kambing, & kambing itu adalah makanan pokoknya, tiba² kambing itu mati mendadak, dia tdk marah tetapi hnya sedih
.
Barang siapa menguasai atas ia mengamalkan tauhid, sehingga dia bisa memandang semua yg terjadi ini dari Tuhan & ia tdk marah atas manusia
.
Karena orang ini telah memandang makhluk semua itu digerakkan Allah, mereka itu makhluk digerakkan didalam genggaman Allah
.
Berarti bisa marah itu hilang apabila mengamalkan musyahadah af'al Allah & lagi orang bisa hilang marahnya apabila didalam pandangannya selalu bersangka baik atas apa yg dirasakannya
.
Yaitu bahwa dia memandang semua dari allah, yg pekerjaan Allah itu selalu membawa kebaikan
.
Ada 2 cara menghilangkan marah
1.ilmu tauhid
2.khusnudzon
Imam Al Ghozali mengatakan Bahwa yg disampaikan diatas tdk mustahil, tetapi perlu diketahui menguasainya tauhid adalah fana'
.
Fana' itu seperti kilat yg menyambar,
Menguasai itu tauhid tadi dalam keadaan cepat & tdk lama.
.
Yg banyak dilakukan manusia, kembalilah hati itu sadar memandang kpd makhluk sbgai sebab
.
Fana' itu terjadinya tdk banyak, Yg bnyak terjadi itu adalah kembali kpd makhluk, kembali kpd sadar.
.
Berbicara tentang perantara, yg normalnya seperti itu,
contohnya malaikat yg wajib kita ketahui ada 10, salah satunya malaikat Izrail yg ditugaskan mencabut roh
.
Sebutulnya yg mematii itu adlh Allah, tapi melalui Izrail.
Boleh kita katakan bahwa Izrail mematii, tdk haram, tdk dilarang, tdk syirik
.
Izrail mematii (benar), Allah mematii (benar) keduanya sama, namun beda arti
.
Penjelasannya, Izrail mematii & sebabnya dari izrail sendiri yg mencabut roh, sedangkan Allah ialah yg membuat mati, karena Allah yg memberi bekas, sedangkan dimalaikat Izrail hanya sebab dari Allah, karena yg membuat mati adalah Allah
.
Silahkan kita menyalahkan, silahkan kita marahi kesalahan orang, tapi kembalilah kpd tauhid dgn memarahi usaha & ikhtiarnya.
Contohnya sperti maling, kita pandang kesalahan nya itu dengan usaha dan ikhtiarnya.
.
Seseorang yg misalnya punya 1 ekor kambing, & kambing itu adalah makanan pokoknya, tiba² kambing itu mati mendadak, dia tdk marah tetapi hnya sedih
.
Barang siapa menguasai atas ia mengamalkan tauhid, sehingga dia bisa memandang semua yg terjadi ini dari Tuhan & ia tdk marah atas manusia
.
Karena orang ini telah memandang makhluk semua itu digerakkan Allah, mereka itu makhluk digerakkan didalam genggaman Allah
.
Berarti bisa marah itu hilang apabila mengamalkan musyahadah af'al Allah & lagi orang bisa hilang marahnya apabila didalam pandangannya selalu bersangka baik atas apa yg dirasakannya
.
Yaitu bahwa dia memandang semua dari allah, yg pekerjaan Allah itu selalu membawa kebaikan
.
Ada 2 cara menghilangkan marah
1.ilmu tauhid
2.khusnudzon
Imam Al Ghozali mengatakan Bahwa yg disampaikan diatas tdk mustahil, tetapi perlu diketahui menguasainya tauhid adalah fana'
.
Fana' itu seperti kilat yg menyambar,
Menguasai itu tauhid tadi dalam keadaan cepat & tdk lama.
.
Yg banyak dilakukan manusia, kembalilah hati itu sadar memandang kpd makhluk sbgai sebab
.
Fana' itu terjadinya tdk banyak, Yg bnyak terjadi itu adalah kembali kpd makhluk, kembali kpd sadar.
.
Berbicara tentang perantara, yg normalnya seperti itu,
contohnya malaikat yg wajib kita ketahui ada 10, salah satunya malaikat Izrail yg ditugaskan mencabut roh
.
Sebutulnya yg mematii itu adlh Allah, tapi melalui Izrail.
Boleh kita katakan bahwa Izrail mematii, tdk haram, tdk dilarang, tdk syirik
.
Izrail mematii (benar), Allah mematii (benar) keduanya sama, namun beda arti
.
Penjelasannya, Izrail mematii & sebabnya dari izrail sendiri yg mencabut roh, sedangkan Allah ialah yg membuat mati, karena Allah yg memberi bekas, sedangkan dimalaikat Izrail hanya sebab dari Allah, karena yg membuat mati adalah Allah
.
Silahkan kita menyalahkan, silahkan kita marahi kesalahan orang, tapi kembalilah kpd tauhid dgn memarahi usaha & ikhtiarnya.
Contohnya sperti maling, kita pandang kesalahan nya itu dengan usaha dan ikhtiarnya.
Minta rela... (Ph)
0 Komentar