Dan kata imam Ghazali didalam kitab arbain fi usuluddin "imam Ghazali mengartikan bahwa tawakal itu adalah berpegang kepada Allah meskipun usaha telah kita jalankan"
.
Hati kita menunggu akan Allah taala untuk menyembuhkan hati kita, itu artinya kita telah berserah diri kepada Allah SWT. .
Apabila Allah belum juga memberikan kebaikan kepada kita meskipun kita telah berserah diri kepada Allah, maka berpikir positiflah, dengan mengerti dibalik semua ini ada mengandung hikmah.
.
Menerimanya kita dengan sehat dan sakit (setelah berobat) itu namanya kita telah benar menunggu Allah dan mengerti akan perbuatan Allah serta percaya hati kita akan Allah SWT
.
Barang siapa benar menunggu Allah SWT, maka Allah yang akan mengatur segalanya.
Ketahui oleh mu bahwasanya tawakal itu ada 3 martabatnya
1. Percaya akan Allah SWT seperti ia akan wakil yang telah diketahuinya akan dia benarnya, kepercayaannya, dan kasihnya akan dia. Maksudnya, kita percaya kepada orang yang kita yakini dia itu akan kebenarannya. Contohnya, kita naik taksi lalu kita yakin kepada si supir taksi ini bahwa ia akan membawa kita kepada tempat yang kita tuju dan si sopir ini akan berusaha membawa kita tanpa celaka. Begitu pula percayanya kita kepada Allah.
.
Pertama yang perlu kita pelajari bukanlah kekayaan, tetapi belajar bersyukur. Karena hidup orang yang tidak bersyukur maka tidak ada berkah sebab keberkahan itu ada pada syukur
.
Yang kedua daripada martabat tawakal, bahwa adalah hal nya serta Allah itu seperti anak-anak pada Haq ibunya maka bahwa anak-anak itu tiada ia tahu akan yang lain daripada ibunya tiada ia berkehendak sekalian kelakuannya itu melainkan kepada ibunya itu karena diketahui oleh anak-anak itu akan sangat kasih ibunya kepadanya dan terlebih sangat ia memeliharakan akan anaknya itu
.
Yang ketiga daripada Martabat tawakal adalah orang yang tawakal itu menyerahkan ia akan dirinya dengan segala pekerjaannya itu kepada Allah itu seperti mayyit dihadapan orang yang memandikan akan dia, karena dia telah kenal bahwa hidupnya itu merupakan bagian dari qudrat Allah.
.
Hati kita menunggu akan Allah taala untuk menyembuhkan hati kita, itu artinya kita telah berserah diri kepada Allah SWT. .
Apabila Allah belum juga memberikan kebaikan kepada kita meskipun kita telah berserah diri kepada Allah, maka berpikir positiflah, dengan mengerti dibalik semua ini ada mengandung hikmah.
.
Menerimanya kita dengan sehat dan sakit (setelah berobat) itu namanya kita telah benar menunggu Allah dan mengerti akan perbuatan Allah serta percaya hati kita akan Allah SWT
.
Barang siapa benar menunggu Allah SWT, maka Allah yang akan mengatur segalanya.
Ketahui oleh mu bahwasanya tawakal itu ada 3 martabatnya
1. Percaya akan Allah SWT seperti ia akan wakil yang telah diketahuinya akan dia benarnya, kepercayaannya, dan kasihnya akan dia. Maksudnya, kita percaya kepada orang yang kita yakini dia itu akan kebenarannya. Contohnya, kita naik taksi lalu kita yakin kepada si supir taksi ini bahwa ia akan membawa kita kepada tempat yang kita tuju dan si sopir ini akan berusaha membawa kita tanpa celaka. Begitu pula percayanya kita kepada Allah.
.
Pertama yang perlu kita pelajari bukanlah kekayaan, tetapi belajar bersyukur. Karena hidup orang yang tidak bersyukur maka tidak ada berkah sebab keberkahan itu ada pada syukur
.
Yang kedua daripada martabat tawakal, bahwa adalah hal nya serta Allah itu seperti anak-anak pada Haq ibunya maka bahwa anak-anak itu tiada ia tahu akan yang lain daripada ibunya tiada ia berkehendak sekalian kelakuannya itu melainkan kepada ibunya itu karena diketahui oleh anak-anak itu akan sangat kasih ibunya kepadanya dan terlebih sangat ia memeliharakan akan anaknya itu
.
Yang ketiga daripada Martabat tawakal adalah orang yang tawakal itu menyerahkan ia akan dirinya dengan segala pekerjaannya itu kepada Allah itu seperti mayyit dihadapan orang yang memandikan akan dia, karena dia telah kenal bahwa hidupnya itu merupakan bagian dari qudrat Allah.
Minta rela... (Ph)
0 Komentar