Bermula orang-orang yang memandang kepada Allah, orang-orang yang ingat kepada Allah, itu bermacam-macam derajatnya. Setengah daripada kelompok orang yang dianggap sampai kepada Allah, yaitu orang yang telah berhasil bagi dirinya dalam melihat akan nampaknya dan jelas perbuatan Allah, dan inilah awal hati mereka itu dibukakan oleh Allah akan af'al nya Allah SWT
.
Sebagaimana telah dipelajari dalam sifat 20, wajib kita berkeyakinan bahwa Allah itu bersifat wahdaniyat. Wahdaniyat pada dzat, sifat, dan af'al.
Masing-masing wahdaniyat pada dzat, sifat, dan af'al memiliki derajat yang berbeda, apalagi dalam wahdaniyat af'al
.
Yaitu esa pada perbuatan bahwa hanya Allah yang memberi bekas, artinya memberi bekas ialah Allah yang membuat bekas, maksudnya adalah Allah itu menjadikan sesuatu yang awal mulanya tiada menjadi ada, begitu pula sebaliknya.
.
Kita disuruh agar melatih memandang kepada perbuatan Allah, kebaikan Allah, Rahmat Allah, anugerah Allah. Yang membukakan pandangan ini adalah Allah, dan ketika Allah telah membukakan hati kita, berarti Allah bertajalli. .
Caranya agar Allah membukakan hati kita, kita harus meyakini dan merasakan bahwa kita tak bisa berbuat apa-apa, jika bukan karena pertolongan Allah.
.
Terkadang, yang membuat kita terdinding dari Allah ialah ketika kita merasa "bisa" karena dari merasa bisa tersebut otomatis kita telah melupakan Allah SWT.
.
Oleh karena itu apabila kita dilumpuhkan oleh Allah, selama bertahun-tahun kita tidak bisa bergerak, saat berobat lalu sembuh. Rasa hati pasti akan sangat bahagia, karena saat itu kita telah mampu bergerak.
.
Lalu kenapa kita yang mampu merasakan bergerak setiap hari merasa biasa saja, tidak merasa bahagia? Karena kita terdinding oleh keakuan akan kebisaan.
.
Jika kita ingin benar-benar mencari rasa bahwa kita mampu bahagia dalam mendapatkan kebahagiaan akan anugerah Allah, maka kedatangan bala adalah salah satu kebahagiaan yang harus kita sandang dengan senyuman.
.
Semoga kita mampu mengerti dengan apa yang telah Allah beri, agar kita mampu mendapatkan sebuah cinta sejati dari anugerah ilahi.
.
Sebagaimana telah dipelajari dalam sifat 20, wajib kita berkeyakinan bahwa Allah itu bersifat wahdaniyat. Wahdaniyat pada dzat, sifat, dan af'al.
Masing-masing wahdaniyat pada dzat, sifat, dan af'al memiliki derajat yang berbeda, apalagi dalam wahdaniyat af'al
.
Yaitu esa pada perbuatan bahwa hanya Allah yang memberi bekas, artinya memberi bekas ialah Allah yang membuat bekas, maksudnya adalah Allah itu menjadikan sesuatu yang awal mulanya tiada menjadi ada, begitu pula sebaliknya.
.
Kita disuruh agar melatih memandang kepada perbuatan Allah, kebaikan Allah, Rahmat Allah, anugerah Allah. Yang membukakan pandangan ini adalah Allah, dan ketika Allah telah membukakan hati kita, berarti Allah bertajalli. .
Caranya agar Allah membukakan hati kita, kita harus meyakini dan merasakan bahwa kita tak bisa berbuat apa-apa, jika bukan karena pertolongan Allah.
.
Terkadang, yang membuat kita terdinding dari Allah ialah ketika kita merasa "bisa" karena dari merasa bisa tersebut otomatis kita telah melupakan Allah SWT.
.
Oleh karena itu apabila kita dilumpuhkan oleh Allah, selama bertahun-tahun kita tidak bisa bergerak, saat berobat lalu sembuh. Rasa hati pasti akan sangat bahagia, karena saat itu kita telah mampu bergerak.
.
Lalu kenapa kita yang mampu merasakan bergerak setiap hari merasa biasa saja, tidak merasa bahagia? Karena kita terdinding oleh keakuan akan kebisaan.
.
Jika kita ingin benar-benar mencari rasa bahwa kita mampu bahagia dalam mendapatkan kebahagiaan akan anugerah Allah, maka kedatangan bala adalah salah satu kebahagiaan yang harus kita sandang dengan senyuman.
.
Semoga kita mampu mengerti dengan apa yang telah Allah beri, agar kita mampu mendapatkan sebuah cinta sejati dari anugerah ilahi.
Minta rela... (Ph)
0 Komentar