Bermula kata-kata yg lemah lembut, kata-kata yg selalu menggiring seseorang kepada kebaikan, didalam segala urusan keduniaan ataupun yg berhubungan dengan akhirat. Itu adalah buah dari Kebagusan akhlak, dan tidak ada yang membuahkannya selain karena akhlak orang itu memang bagus dan baik. .
Tidak akan bisa bagus akhlak seseorang, kecuali ia mampu mengatur dan menguasai kekerasan yg ada didalam kepalanya dari berbagai kehendak yg tak mau diterimanya.
.
Marah itu berasal dari kehendak yg tak dapat diwujudkan, lalu didasari dari sebuah ketidak terimaannya pada sebuah kenyataan.
.
Seseorang yg mampu mengalah atas dasar kehendaknya yg tak bisa menjadi nyata, kemudian didasari oleh pandangan kebaikan didalam hatinya, maka itu adalah orang yg tak mudah marah pada kenyataan dan fakta dalam hidupnya.
.
Karena orang yg berakhlak itu tidak pernah pemarah dan selalu memikirkan kepentingan orang lain.
.
Orang yg mampu datang kehadroh Allah itu adalah orang yg didalam hatinya memiliki akhlak.
.
Membenarkan pandangan itu adalah sebuah usaha agar kita memiliki sebuah pahaman yg baik dalam menggiring fakta dan keadaan dalam kehidupan.
.
Kita akan mengerti perkataan seseorang ketika kita telah menempati masa dan kedudukannya.
.
Contohnya, orang tua yg sedang menasehati anaknya, tetapi anak tersebut melanggar nasehat orang tuanya. Maka disaat sang anak tersebut telah menempati masa dan kedudukan hidupnya yg telah dewasa, maka saat ia kembali menasehati anaknya seperti nasehat orang tuanya dulu kepadanya, tetapi anaknya melanggar nasehatnya. Barulah ia mampu mengerti dan paham akan sebuah nasehat yg dulunya pernah diucapkan orang tuanya dulu.
.
Karena kita akan mampu mengerti sebuah nasehat yg didalamnya berisikan keresahan ketika kita telah menempati masa dan kedudukannya.
.
Seperti itu pula keadaan kita dengan Tuhan yg perlu memiliki pandangan dan pahaman baik terhadap perbuatan Tuhan.
.
Tetapi karena kita tidak akan pernah mungkin menempati kedudukan Tuhan, maka keberhasilan kita yg mampu mengerti dan paham akan perbuatan Tuhan dalam sudut pandang kebaikan, itu adalah sebuah pangkat kemuliaan yg dimiliki oleh orang-orang beriman.
Tidak akan bisa bagus akhlak seseorang, kecuali ia mampu mengatur dan menguasai kekerasan yg ada didalam kepalanya dari berbagai kehendak yg tak mau diterimanya.
.
Marah itu berasal dari kehendak yg tak dapat diwujudkan, lalu didasari dari sebuah ketidak terimaannya pada sebuah kenyataan.
.
Seseorang yg mampu mengalah atas dasar kehendaknya yg tak bisa menjadi nyata, kemudian didasari oleh pandangan kebaikan didalam hatinya, maka itu adalah orang yg tak mudah marah pada kenyataan dan fakta dalam hidupnya.
.
Karena orang yg berakhlak itu tidak pernah pemarah dan selalu memikirkan kepentingan orang lain.
.
Orang yg mampu datang kehadroh Allah itu adalah orang yg didalam hatinya memiliki akhlak.
.
Membenarkan pandangan itu adalah sebuah usaha agar kita memiliki sebuah pahaman yg baik dalam menggiring fakta dan keadaan dalam kehidupan.
.
Kita akan mengerti perkataan seseorang ketika kita telah menempati masa dan kedudukannya.
.
Contohnya, orang tua yg sedang menasehati anaknya, tetapi anak tersebut melanggar nasehat orang tuanya. Maka disaat sang anak tersebut telah menempati masa dan kedudukan hidupnya yg telah dewasa, maka saat ia kembali menasehati anaknya seperti nasehat orang tuanya dulu kepadanya, tetapi anaknya melanggar nasehatnya. Barulah ia mampu mengerti dan paham akan sebuah nasehat yg dulunya pernah diucapkan orang tuanya dulu.
.
Karena kita akan mampu mengerti sebuah nasehat yg didalamnya berisikan keresahan ketika kita telah menempati masa dan kedudukannya.
.
Seperti itu pula keadaan kita dengan Tuhan yg perlu memiliki pandangan dan pahaman baik terhadap perbuatan Tuhan.
.
Tetapi karena kita tidak akan pernah mungkin menempati kedudukan Tuhan, maka keberhasilan kita yg mampu mengerti dan paham akan perbuatan Tuhan dalam sudut pandang kebaikan, itu adalah sebuah pangkat kemuliaan yg dimiliki oleh orang-orang beriman.
Minta rela... (Phu)
0 Komentar