Kemudian lagi daripada nasehat yang disampaikan oleh Ibnu atthailah bahwa janganlah kita membanggakan sebuah ilmu dan pemahaman, tetapi buahnya tidak kelihatan.
.
Artinya, jangan sampai kita membanggakan ilmu yang kita miliki tetapi tidak mempengaruhi akan hati kita pada kehidupan. Karena sesungguhnya ilmu itu dituntut untuk membuahkan hasil, yaitu akhlak, agar kita tidak sombong.
.
Sebagaimana awan mendung yang kemudian meneteskan air hujan yang membasahi bumi, bukan airnya yang kita jadikan tujuan dalam sebuah pandangan, tetapi hasil dari hujan tersebut. Yaitu, saat hujan turun meneteskan air, yang pada akhirnya akan membuahkan pepohonan dalam pertumbuhannya dan juga benih-benih padi yang tumbuh subur. Itulah tujuan dan buah dari sebuah kejadian.
.
Begitu pula dari ilmu yang kita dapat, ada buah yang perlu kita nikmati, bukan semata-mata karena kepentingan diri sendiri.
.
Sesungguhnya Rasulullah itu akan bersedih saat kita sebagai umatnya tak lagi memiliki semangat dalam menuntut ilmu agama. Betapa Rasulullah telah memperjuangkan dakwahnya dalam menyebarkan agama Islam, lantas mengapa kita begitu jemawa dengan kejayaan Islam dalam pandangan kalian?
.
Rasulullah pernah berkata "Aku tak pernah mengkhawatirkan umatku dengan kemiskinan, tetapi aku mengkhawatirkan umatku dari dunia yang ada di dalam genggamnya." Karena harta, pangkat, dan gelar yang melekat dengan dunia sesungguhnya telah melalaikan kita dari ilmu agama.
.
Jawaban hidup tak harus dengan kekayaan dunia. Karena dari perasaan cukup dan syukur telah membuat hati dipenuhi oleh kekayaan rahhmat dan anugerah.
.
Jadi, orang yang menuntut ilmu tidak perlu kaya. Karena salah satu buah dari menuntut ilmu tersebut adalah tidak mempermasalahkan kemiskinan.
.
Apabila dalam satu hari kita tidak mendapatkan suatu ilmu, niscaya tiada berkat didalam hari dan umurnya itu.
.
Nabi menyayangkan orang yang tidak memiliki semangat menuntut ilmu didalam hidupnya, dan nabi juga menyayangkan orang yang tidak mau mengamalkan ilmunya.
.
Karena apabila kita mau beramal, maka itu adalah pertanda hamba. Karena dari beramal, itu artinya kita telah mau untuk taat.
.
Artinya, jangan sampai kita membanggakan ilmu yang kita miliki tetapi tidak mempengaruhi akan hati kita pada kehidupan. Karena sesungguhnya ilmu itu dituntut untuk membuahkan hasil, yaitu akhlak, agar kita tidak sombong.
.
Sebagaimana awan mendung yang kemudian meneteskan air hujan yang membasahi bumi, bukan airnya yang kita jadikan tujuan dalam sebuah pandangan, tetapi hasil dari hujan tersebut. Yaitu, saat hujan turun meneteskan air, yang pada akhirnya akan membuahkan pepohonan dalam pertumbuhannya dan juga benih-benih padi yang tumbuh subur. Itulah tujuan dan buah dari sebuah kejadian.
.
Begitu pula dari ilmu yang kita dapat, ada buah yang perlu kita nikmati, bukan semata-mata karena kepentingan diri sendiri.
.
Sesungguhnya Rasulullah itu akan bersedih saat kita sebagai umatnya tak lagi memiliki semangat dalam menuntut ilmu agama. Betapa Rasulullah telah memperjuangkan dakwahnya dalam menyebarkan agama Islam, lantas mengapa kita begitu jemawa dengan kejayaan Islam dalam pandangan kalian?
.
Rasulullah pernah berkata "Aku tak pernah mengkhawatirkan umatku dengan kemiskinan, tetapi aku mengkhawatirkan umatku dari dunia yang ada di dalam genggamnya." Karena harta, pangkat, dan gelar yang melekat dengan dunia sesungguhnya telah melalaikan kita dari ilmu agama.
.
Jawaban hidup tak harus dengan kekayaan dunia. Karena dari perasaan cukup dan syukur telah membuat hati dipenuhi oleh kekayaan rahhmat dan anugerah.
.
Jadi, orang yang menuntut ilmu tidak perlu kaya. Karena salah satu buah dari menuntut ilmu tersebut adalah tidak mempermasalahkan kemiskinan.
.
Apabila dalam satu hari kita tidak mendapatkan suatu ilmu, niscaya tiada berkat didalam hari dan umurnya itu.
.
Nabi menyayangkan orang yang tidak memiliki semangat menuntut ilmu didalam hidupnya, dan nabi juga menyayangkan orang yang tidak mau mengamalkan ilmunya.
.
Karena apabila kita mau beramal, maka itu adalah pertanda hamba. Karena dari beramal, itu artinya kita telah mau untuk taat.
Minta rela... (Phu)
0 Komentar