Ini suatu hadits dari nabi Saw sebagai pedoman hidup, sekaligus jawaban dari permasalahan yang berhubungan dengan kehidupan. Dan barang siapa yang mengamalkan isi daripada hadits ini maka insyaa Allah dia akan menjadi hamba yang sebenar-benarnya hamba, dan barang siapa yang tidak mengamalkan isi daripada hadits ini maka orang itu belum sempurna menjadi hamba atau bahkan di cabut pangkatnya menjadi hambanya Allah SWT dan diusir oleh Allah dari Hadroh Allah SWT.
.
Yaitu haditsnya firman Allah taala "akulah Allah, tiada tuhan selain aku, tiada yang patut disembah selain Aku" katanya Allah. "Maka barang siapa tiada sabar atas balaku, tiada mau menerima bala yang aku datangkan. Maka dia tidak akan mampu menggiring bala musibah yang aku datangkan untuk menuju pada kebaikan."
.
Arti menggiring disini adalah hati kita mau untuk menerima dan menjalani proses untuk mendapatkan sebuah keberhasilan.
.
Barang siapa tiada mau sabar atas bala yang diberikan Allah, karena hatinya telah dimasuki oleh racun dunia, hingga yang ia rasa bahwa kenikmatan itu lebih bagus daripada bala, itulah pedoman yang telah tertanam didalam hati orang yang diracuni oleh dunia.
.
Manakala kenikmatan datang kedalam hidupnya, dia akan merasa begitu senang, namun apabila bala dan musibah telah datang kedalam hidupnya dan hatinya tidak mau menerima, maka saat itulah hidupnya akan tertekan. Ini semua disebabkan karena pandangannya yang salah, seandainya dia lebih dewasa bahwa semua yang didatangkan Allah itu bagus dan ada kebaikannya, maka insyaa Allah seluruh pemberian yang Allah datangkan akan selalu dapat ia terima.
.
"...Dan tiada syukur ia bagi nikmatku..." (dia tidak memandang rasa cukup dan tidak pandai mencukup-cukupkan atas apa yang telah Allah berikan)
.
"...dan tiada ridho ia akan qodhoku" (pikirannya melayang dan terbang pada yang bukan dalam kenyataan.) Allah menakdirkan garis hidup seseorang seperti apa yang telah digariskan dan ditakdirkan oleh Allah pada ajalnya.
.
Oleh karena itu jangan pernah kita memikirkan apa yang tak pernah ada dalam hidup kita. Apa yang telah ada, nikmati, karena itulah nikmat yang sesungguhnya.
.
Yaitu haditsnya firman Allah taala "akulah Allah, tiada tuhan selain aku, tiada yang patut disembah selain Aku" katanya Allah. "Maka barang siapa tiada sabar atas balaku, tiada mau menerima bala yang aku datangkan. Maka dia tidak akan mampu menggiring bala musibah yang aku datangkan untuk menuju pada kebaikan."
.
Arti menggiring disini adalah hati kita mau untuk menerima dan menjalani proses untuk mendapatkan sebuah keberhasilan.
.
Barang siapa tiada mau sabar atas bala yang diberikan Allah, karena hatinya telah dimasuki oleh racun dunia, hingga yang ia rasa bahwa kenikmatan itu lebih bagus daripada bala, itulah pedoman yang telah tertanam didalam hati orang yang diracuni oleh dunia.
.
Manakala kenikmatan datang kedalam hidupnya, dia akan merasa begitu senang, namun apabila bala dan musibah telah datang kedalam hidupnya dan hatinya tidak mau menerima, maka saat itulah hidupnya akan tertekan. Ini semua disebabkan karena pandangannya yang salah, seandainya dia lebih dewasa bahwa semua yang didatangkan Allah itu bagus dan ada kebaikannya, maka insyaa Allah seluruh pemberian yang Allah datangkan akan selalu dapat ia terima.
.
"...Dan tiada syukur ia bagi nikmatku..." (dia tidak memandang rasa cukup dan tidak pandai mencukup-cukupkan atas apa yang telah Allah berikan)
.
"...dan tiada ridho ia akan qodhoku" (pikirannya melayang dan terbang pada yang bukan dalam kenyataan.) Allah menakdirkan garis hidup seseorang seperti apa yang telah digariskan dan ditakdirkan oleh Allah pada ajalnya.
.
Oleh karena itu jangan pernah kita memikirkan apa yang tak pernah ada dalam hidup kita. Apa yang telah ada, nikmati, karena itulah nikmat yang sesungguhnya.
Minta rela... (Phu)
0 Komentar