Catatan Pengajian Abah Guru Zuhdi - Selasa, 07 Mei 2019

Setelah kita mengetahui bahwasanya yang pertama, usaha dan kedua, tenaga kita itu sama sekali tidak memberi bekas, maka sambungannya yang ketiga yaitu, alam semesta ini sifatnya berubah-ubah, contohnya tampak sebuah sesuatu yang mulanya tiada bisa menjadi ada, begitu pula sebaliknya.
.
Maka kita wajib meyakini seyakin-yakinnya bahwa berubah-ubahnya alam semesta itu tidak mungkin tidak ada yang mengaturnya. Kita harus mengenal dengan diri kita dengan sebenar-benarnya, agar kita yakin dan tahu bahwasanya segala pekerjaan yang kita hasilkan dari tubuh kita itu sesungguhnya bukan pekerjaan kita dan sesungguhnya segala sesuatu yang telah ada itu telah ada yang mengaturnya, tapi yang jelas itu bukan kita.
.
Maka dari segala perubahan yang ada ini, dari awalnya kita merasa lapar kemudian menjadi kenyang, kenyang ini kita dapatkan dari nasi (artinya bukan usaha kita yang mengenyangkan). Maka inilah yang harus kita selami dan nikmati. Hidup kita di alam baharu ini kita dapat menikmati segala-galanya, diantaranya adalah bahwa sesuatu yang ada dalam hidup kita itu bukan hasil dari pekerjaan kita.
.
Baharunya alam semesta ini sudah nampak dan jelas bahwasanya itu bukanlah hasil dari pekerjaan kita, dan yang kita yakini bahwasanya alam semesta ini sudah ada yang mengaturnya.
.
Dan segala sesuatu yang datang kepada kita itu sebenarnya adalah pekerjaannya Allah SWT. Allah SWT itu orangnya apabila ingin membuat sesuatu itu sifatnya Jaiz/harus, tergantung kehendak Allah sendiri, boleh menjadikan sesuatu boleh pula tidak menjadikan sesuatu.
.
Oleh karena itu jagalah diri dari menceritakan kelebihan diri. Karena segala sesuatu yang selalu berubah-ubah itu tak hanya datang dari pekerjaan kita, melainkan tampak dan jelasnya menunjuk kepada cerita Allah SWT yang ada pada diri manusia.
 
Minta rela... (Phu)
 

Posting Komentar

0 Komentar