Catatan Pengajian Abah Guru Zuhdi - Jum'at, 13 September 2019

 Masa lalu yang telah menyakiti hati kita, ataupun masa depan yang diragukan dengan prasangka, adalah awal dari timbulnya rasa tidak tenang. Maka untuk mengatasi kedua rasa ini ialah makrifat, yaitu bahwasanya apapun yang telah terjadi dan kita rasakan, pasti mengandung kebaikan.
.
Yang membuat kita sakit hati di masa lalu itu karena kita yang tidak mengerti, dan yang kita khawatirkan di masa depan ketika kita menganggap sesuatu itu dengan tidak baik. Seharusnya ketika kita memandang keduanya itu dengan pengertian dan kebaikan, pasti akan merasakan hati yang lapang dari penyakit kemungkinan.
.
Orang yang hatinya telah makrifat kepada Allah hatinya tidak pernah merasa was-was dengan dengan dugaan dan tidak sakit hati. Karena sepenuhnya ia telah mampu memahami perbuatan Allah.
.
Orang yang merasa tidak memiliki masalah dalam hidupnya adalah orang yang telah mengerti perbuatan Allah dengan begitu sempurna.
.
Maka dari karena itu orang yang telah terbuka dengan pahaman makrifat, mereka tak ingin berlama-lama di dalam dunia. Karena dunia baginya adalah tempat hina yang tak ingin menampung sesuatu kemuliaan apapun di dalamnya. Karena sesungguhnya rumah bagi kita adalah akhirat, dan dunia hanyalah persinggahan kita dalam sebuah perjalanan.
.
Di dalam riwayat ada yang mengatakan bahwasanya nabi Adam diturunkan Allah dari surga untuk menerima hukumannya, karena di surga tak pernah ada hukuman, dan dunia lah yang terpilih sebagai tempat hukuman bagi nabi Adam.
.
Orang-orang yang makrifat adalah orang yang beradab dan berakhlaq kepada Allah. Karena seperti apapun Allah memperlakukan dirinya, ia tak pernah mempermasalahkannya. Inilah akhlaq, ketika satu pihak mampu meridhokan perbuatan apapun kepadanya. Karena sejahil-jahilnya orang jahiliyah, mereka pernah tergoda dengan akhlaq nya Rasulullah.
.
Sumber datangnya akhlaq itu ialah ketika kita mampu menilai diri ini dengan begitu hina, namun menilai orang lain dengan begitu sempurna.
 
Minta rela... (Phu)
 
 

Posting Komentar

0 Komentar