Bagaimana bisa berkeinginan masuk oleh hati kedalam istana Allah, agar bisa memandang dan mengingat Allah, sedangkan hatinya belum benar-benar bersih dari kebiasaan lalai dan lupanya, yang diibaratkan dengan junub.
.
Sebagaimana dilarangnya orang junub masuk kedalam mesjid, begitu pula dilarangnya orang yang hatinya masih lalai untuk masuk ke istana Allah.
.
Artinya bagaimana bisa seseorang itu mengingat dengan Allah, sedangkan ia sering lupa dengan Allah. Penyebab yang membuatnya tidak ingat dengan Allah dikarenakan memang dari kehendaknya yang tidak ingin selalu mengingat Allah. Keinginannya untuk melihat Allah itu mampu tergeserkan dengan keinginannya untuk mengejar dunia.
.
Sebab seseorang itu menginginkan yang lain daripada Allah ialah hijab yang menutup pandangannya.
.
Arti orang yang tidak ingin untuk selalu ingat dengan Allah SWT, artinya ia belum benar-benar mengerti bahwa yang sebenarnya kita perlukan itu adalah ridhonya Allah SWT.
.
Pembelaan kita terhadap hidup ini hanyalah mencari ridho Allah SWT terhadap kita, tak peduli dengan keadaan dan nasib kita.
.
Bagaimana mungkin ia berharap mengerti, merasa dan memahami akan ilmu yang kecil-kecil, yang ilmu tadi menguasai kedalam hati orang yang Arif, sedangkan ia belum bertaubat dari semua kesalahannya. Artinya, kita tidak akan mampu menerima paham dari ilmu yang kita pelajari apabila kita belum benar bertaubat dari kesalahan.
.
Bermula terangnya hati yang berasal dari makrifat itu berlawanan bagi gelap, yang gelap itu masih menguasai atas hatinya. Gelap itu ada ketika berpegangnya hati kepada yang lain daripada Allah, maka itu lah gelap.
.
Kita ini sesungguhnya perlu Allah, jadi jangan ada keinginan untuk menentang dari yang telah Allah berikan. Satu-satunya jalan untuk bisa menerimanya ialah dengan memahami perbuatan baik Allah dari yang telah diberikannya.
.
Semua yang kita lakukan di dunia ini menjadi ada karena memang kehendak Allah SWT, tanpa persetujuan Allah, sekeras apapun kita berusaha, tak akan pernah memiliki hasil yang sempurna. Karena semua rencana adalah milik Allah, dan semua hasil tergantung dengan keputusan Allah itu sendiri.
.
Sebagaimana dilarangnya orang junub masuk kedalam mesjid, begitu pula dilarangnya orang yang hatinya masih lalai untuk masuk ke istana Allah.
.
Artinya bagaimana bisa seseorang itu mengingat dengan Allah, sedangkan ia sering lupa dengan Allah. Penyebab yang membuatnya tidak ingat dengan Allah dikarenakan memang dari kehendaknya yang tidak ingin selalu mengingat Allah. Keinginannya untuk melihat Allah itu mampu tergeserkan dengan keinginannya untuk mengejar dunia.
.
Sebab seseorang itu menginginkan yang lain daripada Allah ialah hijab yang menutup pandangannya.
.
Arti orang yang tidak ingin untuk selalu ingat dengan Allah SWT, artinya ia belum benar-benar mengerti bahwa yang sebenarnya kita perlukan itu adalah ridhonya Allah SWT.
.
Pembelaan kita terhadap hidup ini hanyalah mencari ridho Allah SWT terhadap kita, tak peduli dengan keadaan dan nasib kita.
.
Bagaimana mungkin ia berharap mengerti, merasa dan memahami akan ilmu yang kecil-kecil, yang ilmu tadi menguasai kedalam hati orang yang Arif, sedangkan ia belum bertaubat dari semua kesalahannya. Artinya, kita tidak akan mampu menerima paham dari ilmu yang kita pelajari apabila kita belum benar bertaubat dari kesalahan.
.
Bermula terangnya hati yang berasal dari makrifat itu berlawanan bagi gelap, yang gelap itu masih menguasai atas hatinya. Gelap itu ada ketika berpegangnya hati kepada yang lain daripada Allah, maka itu lah gelap.
.
Kita ini sesungguhnya perlu Allah, jadi jangan ada keinginan untuk menentang dari yang telah Allah berikan. Satu-satunya jalan untuk bisa menerimanya ialah dengan memahami perbuatan baik Allah dari yang telah diberikannya.
.
Semua yang kita lakukan di dunia ini menjadi ada karena memang kehendak Allah SWT, tanpa persetujuan Allah, sekeras apapun kita berusaha, tak akan pernah memiliki hasil yang sempurna. Karena semua rencana adalah milik Allah, dan semua hasil tergantung dengan keputusan Allah itu sendiri.
Minta rela... (Phu)
0 Komentar