Catatan Pengajian Guru KH. Zainuddin Rais - Sabtu, 17 Oktober 2020

- Adapun iman yang keenam wajib kita percaya dan meyakini bahwa baik atau tidaknya sesuatu yang kita lihat, kita pandang , yang kita rasakan semua itu datangnya dari ketetapan Allah. Baik nikmat atau bala. Keduanya datangnya dari Allah, ini didalam pandangan keimanan. Bagaimana adab kita kepada Allah ketika menerima bala dan nikmat itu agar Allah tetap cinta dan kasih sayang kepada kita. Ketika kita diberi nikmat maka kewajiban kita yaitu syukur kepada Allah. Jalan bersyukur memandang yang memberi nikmat Allah. Dengan nikmat itu kita berbuat kebaikan kepada sesama hamba Allah. Dengan demikan masuk lah kita golongan orang yang bersyukur dan orang bersyukur kepada Allah dicinta dan dikasihi oleh Allah. Allah akan membalas syukur nya orang yang bersyukur dengan surga.  

- Umur masih ada kesempatan bagi kita untuk diisi umur ini dengan beramal ibadah kepada Allah dengan sebaik baik akhlak. Menghadapi masalah hidup rasulullah mengajari kita dengan sabar, sabar itu hati dingin muntung kada bemamai. Jadi dapat nikmat bawa bersyukur, dapat bala bawa bersabar, menghadapi ujian hidup jangan dengan emosi.

- Baik atau buruk, taat dan maksiat semua ketetapan Allah, kita disuruh mengerjakan taat dilarang mengerjakan maksiat. Jadi bila kita memandang orang di dalam dosa dan maksiat kita kada emosi atau menyumpahi karena kita tahu semua dari Allah mun kawa memadahi yang bagus dan mendoakan. Jadi Apa yang di tentukan Allah itu kada mesti disuruh Allah contohnya kafirnya Abu Jahal,

- Adapun taat ibadah ini daripada Allah, jadi segala kebaikan kita kembalikan kepada Allah, hakikatnya kita kdd bisi kebaikan,  hakikat sesungguhnya kita kada bisi apa apa semua kembali kepada Allah, yang sempurna Allah bukan kita.

Minta rela... (Spt)
 

Posting Komentar

0 Komentar