Catatan Pengajian Ustadz H. Ilham Humaidi - Selasa, 06 Juli 2021

Semakin himung kita dengan benda didunia semakin sakit ketika berpisah dan matinya. Maka dari itu perpisahan adalah kematian.

Kata Habib Ali Habsy kalau ingin beruntung ikutilah orang sholeh kalau ingin bahagia ikutilah orang sholeh.

Kita disuruh mencari wasilah, wasilah kita dengan orang sholeh untuk mencari ridhonya Allah. Siapa yang membaca laillahaillah lalu dipanjangkannya dihapuskan baginya empat ribu dosa besar.

Kenapa orang dahulu itu meutamakan ilmu? karena kita menghadapi didunia ini tidak ada yang berjalan dengan lurus. Supaya ketika menghadapi sebuah permasalahan paham dan mengerti itu jawabannya. Jangan meharap balasan seseorang, karena orang ini bisa mengecewakan.

Jaka kita peasian lawan Allah belum lagi meminta hanyar tegeretek sudah dikabul akan Allah. Yang dahulu sudah ai, yang sekarang dan yang akan datang diperbaiki.

Seandainya kita kada kekubur akhir cerita kita nih awak yang rancak dirawa takutan awak kena panas. Tidak kah kita mendengar kata Rasul bukanlah poster tubuh atau kebungasan kita yang menjadi patokan pandangan Allah, tapi bagaimana hati kita.

Supaya kita kada sakit hati sebelum datang kematian, belajar tunggal gimitan, belapas perihal dunia tunggal gimitan. Allah yang memberi Allah yang meambil.

Ujar Imam Haddad jangan kada ingat mati, amun urang ingat mati rajin beibadah. Amun handak nyaman dikubur, amun kada handak mendapat siksaan dikubur, bacalah surah Al-Mulk.

Hidup didunia ini dasar sakit, biar diawalnya nyaman pasti akan sakit. Bahwasannya ingat kita diciptakan kada sia sia, tidak dibiarkan begitu saja, kita akan kembali dan dipertanggungung jawabkan dihadapan Allah. 

Dihari akhir pasti akan akan pembalasan dan persidangan. Orang yang selalu ingat dengan kematian, selalu memprioritaskan akhirat. Dia selalu merasa ridho dengan apa yang telah diberikan dengan Allah.

Minta rela... (Penulis: Rabiatul)

 

Posting Komentar

0 Komentar