Catatan Pengajian Guru Rasyid Ridha - Sabtu, 07 Agustus 2021

Hadist nabi ini memadah akan/menyadar akan lwan kita sbrtaan bahwasanya Rasulullah itu sngat syang kpda ummat nya, nabi itu sngat memperhatikan tntng kehidupan kita supaya kita ini seberataan ummat rasul masuk ke dalam syurga. Dan kita meminta kepada Allah, barakat guru guru kita jangan sampai diharamkan bagi diri kita, bagi keluarga kita yaitu syafaat baginda Rasulullah SAW. 
 
Banyak cerita hadist memadah akan bahwasanya nanti para sahabat sahabat ku di akhir jaman akan timbul ini itu, itu peringatan gasan kita barataan, bahwasanya diakhir jaman kita bepingkut lwn Al-Qur'an, Hadist, Ijma, dan para Ulama-ulama. 

“Barang siapa orang itu tidak mempunyai guru, maka syaiton lah gurunya”. Setinggi kayapa pun kealiman seseorang, setinggi kayapa pun kewalian seseorang pasti beisi guru, baik itu guru yang masih hidup ataupun yang sudah wafat. Paling minimal wali itu mempunyai guru yaitu adalah kitab.
Silahkan sekolah umum tapi imbangi ilmu itu dengan ilmu-ilmu agama, sisihkan waktu untuk menuntut ilmu agama.

Kata Rasulullah : Hai sahabat sahabat ku handak lah ku padah akan lwn ikam apa ucapan pertama yang diucapkan/yang di pertanyakan allah ta'ala kpd orng² beriman?. Sewaktu di padang masyar, di hari kiamat. Tuhan beucap : Hai orang² beriman, ikm senang lah betamuan wn aku ni? Pertanyaannya.. kita ni beriman kh kd dlu?

Masuk WC batis kiri, keluar batis kanan umpt akan lwn apa yg di gawi Nabi. Ulama-ulama Hadramaut itu memasuki nur baginda Rasulullah lewat masalah fiqih karena di fiqih itulah seberataan gawian nabi ada. Dengan i'tibar nya lewat fiqih itulah kawa menyambung hati kita dengan Rasullullah.

(Dengan pandangan kasih sayang) Kita memandang kuitan hidup itu sama dengan pahala behaji dan umroh sempurna.

Jalan mudah untuk menuju syurga dengan adanya menuntut ilmu agama (majelis).
Harusnya semakin menuntut, semakin menuntut, semakin sadar kebodohan kita dan semakin sadar kesalahan kita. Salahnya dimana, tutupi kesalahan tadi. 
 
Kurangnya dmna, tutupi kekurangan tadi. Barang siapa bertambah ilmunya tapi tiada bertambah hidayahnya niscaya tiada bertambah daripada allah ta'ala melainkan jauh dari Allah. 
 
Dan ketahui mu wahai thalib bahwa hidayah dan taqwa itu satu juga maknanya tetapi ada bagi keduanya itu hidayah dan nihayah dari karena inilah berkata imam gazali dalam kitab hidayatul hidayah. 

Minta rela... (Rvl)
 
-----
 
Minggu yang telah lewat kita membicarakan hadist dari pada baginda kita nabi Muhammad saw.

Disini hadist nabi ini memadah akan bahwasanya rasul itu sangat sayang kepada kitaa pada umatnyaa nabi itu memperhatikan kita banar tentangg masalah kehidupan umatnya supaya kita ini seberataan umat ini agar masuk ke dalam syurga nya Allah dan kita memintaa kepada Allah berakat guru guru kitaa jangan sampai diharamkan bagi diri kita baik keluargaa kita yaitu syafaat baginda rasulullah saw. 

Banyak cerita tentang hadist tentangg fikih memadah akan bahwasanya memang diakhirr jaman itu kita bepingkut lawan Al Qur’an lawan hadist lawan ijma dann para ulama ulama tapi lihat duluu gurunya siapa dari mana sampailah sanat keilmuannya lawan rasulullah sampailah sanat nya keilmuanya dari pada guru guru nya setiap perkara yang baik itu adaa sesat. Bid’ah itu ada yang namanya bid’ah hasanah dan bid’ah dholalah bid’ah itu perkara yang baru tapi ada yang bagus dan itu perluu digawi na kita ini baisi iktikad percaya lawan wali wali ituu ada beberapa tingkatan makomnya macam macam sampai wali afdal.

Meninggalnya kita ini dengan beberapa caraa apakah kita mati dengan yang namanya penyakit,apakah kita mati dengan yang namanya tabrakan,ataupun tenggelam pokonya meninggalnya kita ini dengan beberapa cara dan itu kada tahu masih yang menjadi pertanyaan ini kita ini matinya ini dengan beiman kah kada.
 
Minta rela... (Lda)
 
-----
 
Membicarakan tentang hadist Nabi, disini memadah akan, menyadar akan lawan kita seberataan bahwasannya Rasulullah itu sangat sayang kepada umatnya, Nabi itu sangat memperhatikan banar dengan kehidupan kita supaya kita berataan ini masuk kedalam surga

Diakhir zaman itu memang kita bepingkut dengan Al-Qur'an, Hadist, dan para ulama. Amun kita bededangar lihat dulu gurunya apakah sampai sanadnya ke Rasulullah

Barang siapa orang itu tidak beisi guru maka setan gurunya. Setinggi kiapa pun kealiman dan kewalian seseorang itu pasti ada gurunya

Silahkan sekolah umum, namun diimbangi dengan ilmu-ilmu agama. Sisihkan lah waktu untuk menuntut ilmu agama. Umur umur yang ada pakai lah untuk selalu mengejar ilmu agama

Alim dulu paling kada amun sudah alim takutan haja dengan Allah. Matinya kita ini dengan beberapa cara apakah kita mati dengan penyakit, tenggalam lemas,tabrakan, atau yang lainnya dan itu masih tidak tau lagi. Yang jadi pertanyaannya matinya kita ini beiman kah atau kada?

Yang anum anuman tunggal gimitan apa yang kawa digawi gawi harus ada wirid. Berhati-hatilah dalam menuntut ilmu agama. Kita memandang kuitan semasa hidup ini sama dengan pahala ibadah umrah dan haji yang sempurna

Jalan kita yang dimudahkan menuntut ilmu agama ini InsyaAllah dimudahkan pula untuk menuju jalan surga.

Minta rela... (Rbt)
 
 

Posting Komentar

0 Komentar