Orang yang sudah berilmu agama, orang itu diberikan taufik dan hidayah oleh Allah. Sehingga waktunya itu tidak terbuang sia-sia.
Bagi orang yang tidak tahu itu memadahkan gawiannya biasa aja, tidak ada pahala. Tapi setelah dia belajar dan memahami ilmu-ilmu agama, ternyata gawian mubah itu bisa mendatangkan pahala.
Kita tidak ingin pahala, cuma Allah dengan rahmatnya memberikan kepada kita sebuah balasan, disitulah kita hidup didunia ini dituntut dan diwajibkan untuk menuntut ilmu agama. Supaya semuanya (siapa pun) pasti semuanya menuju akhirat.
Kalo kita menuju akhirat, kita yang berakal sempurna ini harus berpikir apa yang dibawa ke akhirat kena.
Jadi orang-orang yang berilmu agama itu mencari sebuah amalan. Amalan bukan berpegang pada amalannya.
Kenapa ada amalan? Karena gawian kita hidup didunia ini kalo kada beamalan, beibadah atau menuntut ilmu agama.
Apabila waktu masuk didalam kubur selamat, ini sudah ada tanda-tanda bahwa diakhirat akan selamat.
Seharusnya bagaimana kita didunia, kita berpikir sepertinya akhirat itu lebih daripada dunia.
Amalan wujud dalam sifat 20 yang dibicarakan oleh ulama-ulama tauhid, yaitu perbanyak membaca LAILAHAILALLAH.
Membaca "LAILAHAILALLAH" , 4000 dosa diampuni Tuhan.
Berharap amal kada kawa, berharap kebaikan kada kawa. Jadi yang diharap rahmat Tuhan.
Kalo ingin dapat rahmat Allah, baiki Allah, sayangi Allah, turuti apa yang disuruh Allah.
Kenapa kita tidak bisa merasakan Allah itu sayang dengan kita? Karena kita tidak bisa bersyukur.
Kenapa kita tidak bisa bersyukur? Karena kita mencari yang tidak ada.
Kenapa mencari yang tidak ada? Karena kita sibuk melihat kehidupan orang lain.
Belajar ilmu agama supaya mengerti siapa tuhan kita, bagaimana amal ibadah kita, hubungan kita dengan orang seperti apa.
Rasakan kedalam diri kita bahwa kita ini yang paling nyaman hidup didunia.
Terima Kasih, Semoga Bermanfaat.
Minta rela... (Mmd)
0 Komentar