Jadi yang di ingat, selalu ada nikmat di dalam diri kita. Kalo nikmat terus yang di ingat maka akan selalu merasa senang. Allah selalu memberikan hikmah setiap yang di berikan-Nya tak ada yang sia sia. Namun menghadapi takdir perlu kita memakai husnudzon dengan Allah. Maka akan selalu bertambah rasa cinta kepada Allah.
Jangan minta lebih, namun mintalah kepada Allah agar bisa mensyukuri. Maka dari itu nabi Muhammad menyampaikan kepada Sayyidina umar setelah sholat bacalah: اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Karena nikmat biar sedikit, kita kawa mensyukuri itu lebih baik, dari pada banyak nikmat tapi kada bisa mensyukuri.
Karena bersyukur itu bisa menjemput nikmat yang belum ada didalam diri kita.
Apabila kita tidak mensyukuri nikmat maka nikmat itu yang awalnya anugerah dan hikmah bisa menjadi mala petaka. Sebelum membaca manaqib tanamkan lah didalam diri bahwa orang yang kita sebut ini adalah benar benar wali Allah. Wali itu tidak dapat dilihat dari penampilan. Namun dari hati yang bersih dan suka menolong orang.
Dan adapun segala nikmat yang diberikan dari Allah banyak banyak menyebutnya. Diantara salah satu cara menyebut nikmat Allah tadi, banyak banyak menyebut nama wali/orang sholeh maka disitulah banyak nikmat Allah yang turun. Tidak ada perkumpulan yang mampu menyelesaikan masalah kecuali perkumpulan orang sholeh.
Kata guru mulia habib umar mengatakan maddad yang kita dapatkan dari seorang wali, tergantung dengan pandangan hati kita. Jangan pernah merasa diri ini lebih hebat pada orang lain. Bukanlah suatu kesialan ketika dia tidak dapat menghadiri kehaulan tapi kesialan sebenarnya saat ada seorang wali dia tak mampu mengambil keberkahan tersebut
Selama engkau dijalan Allah, majulah kedepan jangan pedulikan yang lain.
Setiapa orang pasti ada membenci dan ada yang mencintai.
Utamakan yang halal, agar bisa mendatangkan ketenangan.Terkadang hidup yang kita keluhkan, banyak orang orang lain yang menginginkannya.
Minta rela...
0 Komentar